SIKAP, MOTIVASI, DAN KONSEP DIRI
1. Komponen
sikap
Teori
tiga komponen sikap yaitu :
1.
Komponen Kognitif
Komponen
kognitif berkenaan dengan hal-hal yang diketahui individu atau pengalaman
individu baik yang sifatnya langsung atau tidak langsung dengan obyek sikap.
2.
Komponen Afektif
Komponen
afektif berkenaan dengan perasaan dan emosi konsumen mengenai obyek sikap,
bisa
beragam ekspresinya mulai sangat tidak suka sampai sangat suka.
3.
Komponen Konatif
Komponen
konatif berkenaan dengan predisposisi atau kecenderungan individu untuk
melakukan suatu tindakan dengan obyek sikap, jadi komponen konatif ini baru
sebatas keinginan belum tindakan nyata.
Intinya,
sikap adalah perasaan dari konsumen (positif dan negatif) dari suatu objek
setelah dia mengevaluasi objek tersebut. Semakin banyak objek yang dievaluasi
akan semakin banyak sikap yang terbentuk.
2.
Sifat-sifat
sikap
Sikap dibagi menjadi
dua sifat yaitu sifat negatif dan sifat positif. Sifat negatif menimbulkan
kencendrungan untuk menjauh, memberi ataupun tidak menyukai keberadaan suatu
objek. Sedangkan sifat positif menimbulkan kecendrungan untuk menyenangi,
mendekat, menerima atau bahkan mengharapkan kehadiran objek tertentu. Sikap
selain memiliki dua sifat tersebut, juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. sikap selalu menggambarkan hubungan subjek dengan objek.
b. sikap tidak dipelajari sejak lahir tapi dipelajari berdasarkan pengalaman dan
a. sikap selalu menggambarkan hubungan subjek dengan objek.
b. sikap tidak dipelajari sejak lahir tapi dipelajari berdasarkan pengalaman dan
latihan.
c. karena sikap dapat dipelajari maka sikap dapat berubah meskipun sulit.
d. sikap tidak menghilang walau kebutuhan sudah terpenuhi
e. dalam sikap tersangkut faktor motivasi dan perasaan.
c. karena sikap dapat dipelajari maka sikap dapat berubah meskipun sulit.
d. sikap tidak menghilang walau kebutuhan sudah terpenuhi
e. dalam sikap tersangkut faktor motivasi dan perasaan.
3.
Penggunaan
Multiatribute Attitude Model untuk memahami sikap konsumen
Pengukuran sikap yang paling populer
digunakan oleh para peneliti konsumen
adalah model multi atribut yang terdiri dari tiga model :
1. The
attittude toward-object model
Digunakan khususnya menilai sikap konsumen
terhadap satu kategori produk atau merk spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi
kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu.Pembentukan sikap konsumen yang
dimunculkan karena telah merasakan sebuah objek. Hal ini mempengaruhi
pembentukan sikap selanjutnya.
2. The
attitude-toward-behavior model
Lebih digunakan untuk menilai tanggapan
konsumen melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek. Pembentukan sikap
konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian
ditempat itu.
3. Theory
of-reasoned-action model
Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat
seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merk produk bukan
pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya
akan menentukan tingkat kepuasan.
4.
Pentingnya
feeling dalam memamahami sikap konsumen
Seseorang tidak dilahirkan dengan sikap dan pandangannya,
melainkan sikap tersebut terbentuk sepanjang perkembangannya. Dimana dalam
interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap
berbagai objek psikologis yang dihadapinya (Azwar, 1995).Loudon dan Bitta
(1984) menulis bahwa sumber pembentuk sikap ada empat, yakni pengalaman
pribadi, interaksi dengan orang lain atau kelompok , pengaruh media massa dan
pengaruh dari figur yang dianggap penting. Swastha dan Handoko (1982)
menambahkan bahwa tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan tingkat pendidikan ikut
mempengaruhi pembentukan sikap. Dari beberapa pendapat di atas, Azwar (1995)
menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah
pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa,
institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam
diri individu.
5.
Penggunaan
sikap dan maksud untuk memperkirakan perilaku konsumen
Berikut ini penjelasan tentang ketiga postulat tersebut :
a.
Postulat Konsistensi
Jadi postulat ini mengasumikan adanya
hubungan langsung antara sikap danperilaku.
b.
PostulatVariasiIndependen
Postulat ini mengatakan bahwa mengetahui sikap tidak berarti dapat memprediksi perilaku
Postulat ini mengatakan bahwa mengetahui sikap tidak berarti dapat memprediksi perilaku
c.
PostulatKonsistensiKontigensi
Postulat konsistensi kontigensi menyatakan bahwa hubungan sikap dan perilaku sangat ditentukan oleh faktor-faktor situasional tertentu.
Postulat konsistensi kontigensi menyatakan bahwa hubungan sikap dan perilaku sangat ditentukan oleh faktor-faktor situasional tertentu.
6.
Dinamika
proses motivasi
motivasi adalah
sesuatu yang menggerakan atau mengarahkan tujuan seseorang dalam
tindakan-tindakannya secara negatif atau positif untuk mencapai tujuannya.
Selain itu, ada tiga elemen utama dalam motivasi antara lain : intensitas,
arah, dan ketekunan.
7.
Kegunaan
dan stabilitas pola motivasi
Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan
kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan
penggunaan suatu produk.
8. Memahami kebutuhan konsumen
Kebutuhan konsumen merupakan faktor yang dipengaruhi
oleh beberapa kriteria sbb:
1.Kebutuhan
1.Kebutuhan
2. Keinginan (wants)
3. Kebutuhan psikologis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar